Subscribe

Comment Feed (RSS)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, April 8, 2008

Belum Jodoh katanya?

Sudah hampir empat bulan ini aku sibuk mencari rumah (meski masih bujang aku merasa lebih baik uang yang aku peroleh untuk membeli rumah daripada untuk hal hal yang tidak jelas, yah alhamdulilah tabungan sudah agak lumayan apalagi sudah dapat lampu ijo dari orang tua untuk membantu mewujudkannya). Dulu aku sempat mencibir kakakku yang juga dalam proses mencari rumah dengan mengatakan mencari rumah saja kok bingung tinggal bayar saja kok repot. Ternyata hal ini sekarang menimpa diriku, sudah banyak rumah dijual yang aku datangi sudah banyak iklan yang aku hubungi ternyata semuanya tidak cocok entah karena harganya entah karena lokasinya. Bnyak rumah yang cocok harganya tapi posisinya ternyata tidak terlalu strategis untuk berusaha (aku ingin punya usaha lain selain mengajar). Dan ada banyak pula yang cocok lokasinya namun harganya tidak terjangkau karena rata – rata lokasi strategis mintanya diatas seratus jutaan padahal kemampuanku paling dibawah itu yah kalau bisa dipercaya untuk berhutang sih tidak maslah maklum aku hanya guru wiyata bakti dengan gaji kecil mana mungkin bank percaya. Sebetulnya kalau mau memebli diperumahan mungkin permasalahan sudah selesai tetapi aku ingin punya rumah yang agak lapang maklum perumahan type sekarang tanahnya sempit sempit, lihat saja rumah type 36 tanah rata – rata hnya 80 bahkan ada yang 77, padahal aku ingin mewujudkan keinginan Ibu yang jika berkunjung ke semarang merasa kok sempit sekali sih, maklum saja rumahku dikampung( purwodadi) meskipun hanya rumah kayu reot ada 3 (4 ding tapi satu terpisah dengan yang lain) dengan luas tanah sekitar 2500 m2 serta bangunan 900 m2 dan dihuni hanya berdua dengan ayah karena semua saudaraku termasuk aku merantau (5 di Semarang dan 1 di Tanjung Pinang riau) wajar saja beliau sewot jika main ke semarang. Namun hal itu sampai sekarang belum terwujud yah kata orang tua dulu belum pulungya jadi ya sabar saja. Terkadang hati memang bisa bersabar tetapi jika melihat gejolak harga yang terjadi aku jadi miris bisa beli tidak bisa – bisa hanya dapat type 21 dengan tanah 60 m2 . hal ini membuat aku jadi agak depresi sampai mengajar saja kadang tidak konsen dan tidur pun sampai tidak bisa (ya Allah berilah kelapangan dalam hatiku ini, pasti ada rencana yang sudah disiapkan-Nya untukku). Ah semoga saja segera bisa terwujud tolong kalau ada pembaca yang bisa membantu please help me.