Tahun 2007 telah berakhir dan tahun baru 2008 telah datang dan tak terasa telah berlalu 8 hari tanpa terasa betapa cepatnya. Masih teringat dibenak saya betapa malam tahun baru kemaren langit kota Semarang marak dengan pesta pora kembang api yang sangat luar biasa, baik dalam skala kecil maupun terpusat dilokasi tertentu. melihat fenomena ini saya merasa sangat surprise katanya kita ini dalam posisi krisis, kena bencana harga melambung tinggi tetapi untuk urusan yang sifatnya hura hura kita ternyata dengan mudah untuk merogoh kocek untuk keperluan yang tidak ada artinya ( membeli kembang api atau keluar untuk nongkrong hura hura, bagi saya tahun baru ya sama sajalah yang penting tomorrow must better then yesterday), menilik harga kembang api yang sedemikian mahal saya bisa menyimpulkan sebetulnya kita itu kaya tetapi kaya yang hanya untuk keperluan konsumtif saja tidak terpikirkan menabung untuk masa depan kita. Tidak hanya dari kembang api saja pada malam pergantian tahun kita berbondong bondong mengeluarkan kendaraan baik motor maupun mobil memenuhi jalan jalan kota semarang tanpa memikirkan nanti macet atau tidak berapa bensin yang harus dibakar untuk kegiatan yang tidak ada gunanya ini, andaikan ini kita sadari mungkin kita bisa berhemat bbm yang seharusnya untuk perjalanan satu minggu kedepan sehingga pertamina tidak perlu bingung bingung nambah stok, selain itu juga meringankan beban bapak bapak Polantas yang seharusnya malam tahun baru dirumah bersama keluarga, tetapi karena semuanya tumpah ruah kejalan sehingga harus disiagakan menjaga kelancaran arus lalulintas. Jadi sebetulnya kita itu kaya bukan tetapi ya itu tadi karena jebanyakan dari kita itu berfikir ah masa bodo dengan besok pokoknya hari ini kita heppy ya akhirnya kita terpuruk. ya semoga kita semua bisa merenungkan ini dan mulai untuk merubah kebiasaan untuk berhemat dan ingat masa depan bukan masa sekarang saja seperti berakit rakit kehulu berenang renang ketepian. Wassalam
Monday, January 7, 2008
Subscribe to:
Comment Feed (RSS)
|